Rencana kontinjensi merupakan dokumen hidup (living document) yang harus direview secara berkala oleh pengambil kebijakan. Dokumen tersebut pada prinsipnya adalah komitmen atau kesepakatan bersama seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana baik Pemerintah, masyarakat maupun lembaga usaha khususnya dalam penanganan darurat bencana yang diformalisasikan. Dalam hal bencana terjadi, maka Rencana Kontinjensi berubah menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat (Operational Plan) setelah terlebih dahulu mempertimbangkan analisis hasil kaji cepat (rapid assessment).
(null)(null)
Direktorat Kesiapsiagaan, Kedeputian Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kontinjensi menghadapi ancaman bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 15 s.d 18 Mei 2017 di Novotel Bukittinggi, kegiatan tersebut di buka oleh Sekda Kab. Lima Puluh Kota, Kalaksa BPBD Kab. Lima Puluh Kota, Kasubdit Perencaan Siaga BNPB dan dihadiri Oleh Dinas Sosial, Satpol PP, Dinas PU Cipta Karya dan SDA, Dinas Kesehatan, Balai Wilayah Sungai, BMKG, TNU, POLRI, Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, BPS, PDAM, PLN, PMI, SAR, Kesbangpol, ORARI, Puskesmas, Rumah Sakit, Lembaga Kebencanaan, Senkom, RAPI, Forum PRB, TAGANA Kab. Lima Puluh Kota terkait.
(null)Rencana Kontinjensi ini disusun agar respon bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota bisa dilaksanakan lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Rencana kontinjensi diharapkan benar-benar menjawab kebutuhan kesiapsiagaan di Kabupatn Lima Puluh Kota dan menjadi dasar kebijakan pemerintah daerah dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir disertai longsor sesuai skenario kejadian.
(null)Sejumlah kesenjangan kebutuhan operasi darurat yang teridentifikasi dalam dokumen ini diharapkan bisa menjadi perhatian semua pihak untuk mulai mengupayakan pengadaannya agar sumberdaya kesiapsiagaan di Kabupaten Lima Puluh Kota dalam meghadapi bencana menjadi lebih kuat.
(null)Setelah penyusunan dokumen rencana kontinjensi ini, diperlukan langkah-langkah tindak lanjut agar perencanaan ini semakin kuat. Dibawah ini adalah rencana tindak lanjut yang telah disepakati:
(null)
Melaksanakan simulasi/TTX/Gladi dengan melibatkan masyarakat yang lebih luas, terutama di daerah-daerah berisiko.
Meneguhkan komitmen masing-masing instansi untuk mempedomani rencana kontinjensi dengan mempertemukan semua pimpinan/pengambil keputusan di instansi/lembaga.
Singkronisasi SOP/protap masing-masing instansi/lembaga dengan rencana kontinjensi.
Menerapkan sistem tanggap darurat sesuai rencana kontinjensi pada saat kejadian.
Pengadaan dari sekarang kebutuhan peralatan, logistik dan kapasitas personil yang tidak bisa diadakan dengan dana darurat.
Pengesahan dokumen menjadi dokumen legal/formal oleh Bupati.
Penempatan sumber daya untuk reaksi cepat di daerah rawan bencana untuk kesiapsiagaan.
Review dokumen rencana kontinjensi secara berkala.
Mengelola dan menjaga koordinasi dengan seluruh stakeholder penanggulangan bencana di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Penyempurnaan data hingga ke tingkat nagari ketika review rencana kontinjensi dilakukan.
Sosialisasi dokumen renacan kontinjensi kepada seluruh pihak secara menyeluruh.
Pada acara penutupan disampaikan laporan penyelenggaraan, pengarahan sekaligus menutup acara secara resmi dan telah dihasilkan output draft rencana kontinjensi dan perlu disempurnakan dan ditindaklanjuti dalam bentuk internalisasi, sosialisasi, dan simulasi, gladi dan review secara berkala untuk mengaktualkan data yang ada.Diharapkan segala rencana tindak lanjut dan kesepakatan yang telah dihasilkan dilaksanakan oleh semua pihak yang berkepentingan secara terencana, bertahap dan berkelanjutan.
(null)
(null)
(null)
(null)
Rencana kontinjensi merupakan dokumen hidup (living document) yang harus direview secara berkala oleh pengambil kebijakan. Dokumen tersebut pada prinsipnya adalah komitmen atau kesepakatan bersama seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana baik Pemerintah, masyarakat maupun lembaga usaha khususnya dalam penanganan darurat bencana yang diformalisasikan. Dalam hal bencana terjadi, maka Rencana Kontinjensi berubah menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat (Operational Plan) setelah terlebih dahulu mempertimbangkan analisis hasil kaji cepat (rapid assessment).
(null)(null)
Direktorat Kesiapsiagaan, Kedeputian Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kontinjensi menghadapi ancaman bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 15 s.d 18 Mei 2017 di Novotel Bukittinggi, kegiatan tersebut di buka oleh Sekda Kab. Lima Puluh Kota, Kalaksa BPBD Kab. Lima Puluh Kota, Kasubdit Perencaan Siaga BNPB dan dihadiri Oleh Dinas Sosial, Satpol PP, Dinas PU Cipta Karya dan SDA, Dinas Kesehatan, Balai Wilayah Sungai, BMKG, TNU, POLRI, Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, BPS, PDAM, PLN, PMI, SAR, Kesbangpol, ORARI, Puskesmas, Rumah Sakit, Lembaga Kebencanaan, Senkom, RAPI, Forum PRB, TAGANA Kab. Lima Puluh Kota terkait.
(null)Rencana Kontinjensi ini disusun agar respon bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota bisa dilaksanakan lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Rencana kontinjensi diharapkan benar-benar menjawab kebutuhan kesiapsiagaan di Kabupatn Lima Puluh Kota dan menjadi dasar kebijakan pemerintah daerah dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir disertai longsor sesuai skenario kejadian.
(null)Sejumlah kesenjangan kebutuhan operasi darurat yang teridentifikasi dalam dokumen ini diharapkan bisa menjadi perhatian semua pihak untuk mulai mengupayakan pengadaannya agar sumberdaya kesiapsiagaan di Kabupaten Lima Puluh Kota dalam meghadapi bencana menjadi lebih kuat.
(null)Setelah penyusunan dokumen rencana kontinjensi ini, diperlukan langkah-langkah tindak lanjut agar perencanaan ini semakin kuat. Dibawah ini adalah rencana tindak lanjut yang telah disepakati:
(null)
Melaksanakan simulasi/TTX/Gladi dengan melibatkan masyarakat yang lebih luas, terutama di daerah-daerah berisiko.
Meneguhkan komitmen masing-masing instansi untuk mempedomani rencana kontinjensi dengan mempertemukan semua pimpinan/pengambil keputusan di instansi/lembaga.
Singkronisasi SOP/protap masing-masing instansi/lembaga dengan rencana kontinjensi.
Menerapkan sistem tanggap darurat sesuai rencana kontinjensi pada saat kejadian.
Pengadaan dari sekarang kebutuhan peralatan, logistik dan kapasitas personil yang tidak bisa diadakan dengan dana darurat.
Pengesahan dokumen menjadi dokumen legal/formal oleh Bupati.
Penempatan sumber daya untuk reaksi cepat di daerah rawan bencana untuk kesiapsiagaan.
Review dokumen rencana kontinjensi secara berkala.
Mengelola dan menjaga koordinasi dengan seluruh stakeholder penanggulangan bencana di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Penyempurnaan data hingga ke tingkat nagari ketika review rencana kontinjensi dilakukan.
Sosialisasi dokumen renacan kontinjensi kepada seluruh pihak secara menyeluruh.
Pada acara penutupan disampaikan laporan penyelenggaraan, pengarahan sekaligus menutup acara secara resmi dan telah dihasilkan output draft rencana kontinjensi dan perlu disempurnakan dan ditindaklanjuti dalam bentuk internalisasi, sosialisasi, dan simulasi, gladi dan review secara berkala untuk mengaktualkan data yang ada.Diharapkan segala rencana tindak lanjut dan kesepakatan yang telah dihasilkan dilaksanakan oleh semua pihak yang berkepentingan secara terencana, bertahap dan berkelanjutan.
(null)
(null)
(null)
(null)
Persiapan Penyusunan Rencana Kontinjensi
(null)Menghadapi Ancaman Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
(null)di Kota Sabang
(null)(null) (null)
Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null)(null)
Sabang merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh. Sabang memiliki luas 156,3 kilometer persegi dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut dan merupakan pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Kota Sabang berbatasan langsung dengan 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan India. Daerah ini merupakan salah satu destinasi wisata bahari Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di sini Anda dapat menikmati alam bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya.
(null) (null)Pantai di Sabang, Pulau Weh, Aceh.(TAUFAN WIJAYA)
(null) (null)Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null) (null)Pagi di pantai Iboih.(TAUFAN WIJAYA)
(null)
Selain menawarkan keindahan wisatanya, ternyata terdapat potensi ancaman bencana di Kota Sabang. BNPB yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi Penerapan Siaga, Dian Andry Puspita Sari, dalam sambutannya menginformasikan bahwa Indeks Risiko Bencana Indonesia menempatkan Kota Sabang pada urutan nomor 403 dari 514 kabupaten/kota dengan nilai sedang. Sedangkan jika dibandingkan dengan kabupaten/ kota se-Provinsi Aceh, Kota Sabang menempati urutan nomor 19 dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh.
(null)Guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana dan juga untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan baik lokal maupun asing, maka Direktorat Kesiapsiagaan BNPB bekerjasama dengan BPBD Kota Sabang akan menyelenggara penyusunan rencana kontinjensi menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Sebelum melakukan penyusunan, untuk menyukseskan kegiatan maka pada tanggal 9 Mei 2017 telah dilakukan rapat persiapan penyusunan rencana kontinjensi yang bertempat di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Kota Sabang yang dihadiri oleh DInas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, POLRI, PMI, ORARI, Basarda dan pihak terkait penanganan bencana lainnya.
(null)Dalam rapat tersebut, hadir Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang, Siswanto, yang menjelaskan potensi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Sabang. Selain itu juga dipaparkan pentingnya penyusunan rencana kontinjensi oleh BNPB. Diharapkan dengan adanya rencana kontinjensi mampu meningkatkan kesiapsiagaan bencana masyarakat dan meniingkatkan budaya sadar bencana di Kota Sabang.
(null) (null)Pembukanan (Dok. Pribadi)
(null)
Kepala BMKG Kota Sabang memaparkan potensi bencana gemppa bumi tsunami di Kota Sabang.
(null)
Persiapan Penyusunan Rencana Kontinjensi
(null)Menghadapi Ancaman Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
(null)di Kota Sabang
(null)(null) (null)
Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null)(null)
Sabang merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh. Sabang memiliki luas 156,3 kilometer persegi dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut dan merupakan pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Kota Sabang berbatasan langsung dengan 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan India. Daerah ini merupakan salah satu destinasi wisata bahari Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di sini Anda dapat menikmati alam bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya.
(null) (null)Pantai di Sabang, Pulau Weh, Aceh.(TAUFAN WIJAYA)
(null) (null)Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null) (null)Pagi di pantai Iboih.(TAUFAN WIJAYA)
(null)
Selain menawarkan keindahan wisatanya, ternyata terdapat potensi ancaman bencana di Kota Sabang. BNPB yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi Penerapan Siaga, Dian Andry Puspita Sari, dalam sambutannya menginformasikan bahwa Indeks Risiko Bencana Indonesia menempatkan Kota Sabang pada urutan nomor 403 dari 514 kabupaten/kota dengan nilai sedang. Sedangkan jika dibandingkan dengan kabupaten/ kota se-Provinsi Aceh, Kota Sabang menempati urutan nomor 19 dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh.
(null)Guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana dan juga untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan baik lokal maupun asing, maka Direktorat Kesiapsiagaan BNPB bekerjasama dengan BPBD Kota Sabang akan menyelenggara penyusunan rencana kontinjensi menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Sebelum melakukan penyusunan, untuk menyukseskan kegiatan maka pada tanggal 9 Mei 2017 telah dilakukan rapat persiapan penyusunan rencana kontinjensi yang bertempat di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Kota Sabang yang dihadiri oleh DInas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, POLRI, PMI, ORARI, Basarda dan pihak terkait penanganan bencana lainnya.
(null)Dalam rapat tersebut, hadir Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang, Siswanto, yang menjelaskan potensi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Sabang. Selain itu juga dipaparkan pentingnya penyusunan rencana kontinjensi oleh BNPB. Diharapkan dengan adanya rencana kontinjensi mampu meningkatkan kesiapsiagaan bencana masyarakat dan meniingkatkan budaya sadar bencana di Kota Sabang.
(null) (null)Pembukanan (Dok. Pribadi)
(null)
Kepala BMKG Kota Sabang memaparkan potensi bencana gemppa bumi tsunami di Kota Sabang.
(null)
(null) (null)
Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null)(null)
Sabang merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh. Sabang memiliki luas 156,3 kilometer persegi dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut dan merupakan pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Kota Sabang berbatasan langsung dengan 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan India. Daerah ini merupakan salah satu destinasi wisata bahari Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di sini Anda dapat menikmati alam bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya.
(null) (null)Pantai di Sabang, Pulau Weh, Aceh.(TAUFAN WIJAYA)
(null) (null)Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null) (null)Pagi di pantai Iboih.(TAUFAN WIJAYA)
(null)
Selain menawarkan keindahan wisatanya, ternyata terdapat potensi ancaman bencana di Kota Sabang. BNPB yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi Penerapan Siaga, Dian Andry Puspita Sari, dalam sambutannya menginformasikan bahwa Indeks Risiko Bencana Indonesia menempatkan Kota Sabang pada urutan nomor 403 dari 514 kabupaten/kota dengan nilai sedang. Sedangkan jika dibandingkan dengan kabupaten/ kota se-Provinsi Aceh, Kota Sabang menempati urutan nomor 19 dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh.
(null)Guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana dan juga untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan baik lokal maupun asing, maka Direktorat Kesiapsiagaan BNPB bekerjasama dengan BPBD Kota Sabang akan menyelenggara penyusunan rencana kontinjensi menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Sebelum melakukan penyusunan, untuk menyukseskan kegiatan maka pada tanggal 9 Mei 2017 telah dilakukan rapat persiapan penyusunan rencana kontinjensi yang bertempat di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Kota Sabang yang dihadiri oleh DInas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, POLRI, PMI, ORARI, Basarda dan pihak terkait penanganan bencana lainnya.
(null)Dalam rapat tersebut, hadir Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang, Siswanto, yang menjelaskan potensi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Sabang. Selain itu juga dipaparkan pentingnya penyusunan rencana kontinjensi oleh BNPB. Diharapkan dengan adanya rencana kontinjensi mampu meningkatkan kesiapsiagaan bencana masyarakat dan meniingkatkan budaya sadar bencana di Kota Sabang.
(null) (null)Pembukanan (Dok. Pribadi)
(null)
Kepala BMKG Kota Sabang memaparkan potensi bencana gemppa bumi tsunami di Kota Sabang.
Selengkapnya(null) (null)
Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null)(null)
Sabang merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh. Sabang memiliki luas 156,3 kilometer persegi dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut dan merupakan pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Kota Sabang berbatasan langsung dengan 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan India. Daerah ini merupakan salah satu destinasi wisata bahari Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di sini Anda dapat menikmati alam bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya.
(null) (null)Pantai di Sabang, Pulau Weh, Aceh.(TAUFAN WIJAYA)
(null) (null)Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh.(DOK INDONESIA.TRAVEL)
(null) (null)Pagi di pantai Iboih.(TAUFAN WIJAYA)
(null)
Selain menawarkan keindahan wisatanya, ternyata terdapat potensi ancaman bencana di Kota Sabang. BNPB yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi Penerapan Siaga, Dian Andry Puspita Sari, dalam sambutannya menginformasikan bahwa Indeks Risiko Bencana Indonesia menempatkan Kota Sabang pada urutan nomor 403 dari 514 kabupaten/kota dengan nilai sedang. Sedangkan jika dibandingkan dengan kabupaten/ kota se-Provinsi Aceh, Kota Sabang menempati urutan nomor 19 dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh.
(null)Guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana dan juga untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan baik lokal maupun asing, maka Direktorat Kesiapsiagaan BNPB bekerjasama dengan BPBD Kota Sabang akan menyelenggara penyusunan rencana kontinjensi menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Sebelum melakukan penyusunan, untuk menyukseskan kegiatan maka pada tanggal 9 Mei 2017 telah dilakukan rapat persiapan penyusunan rencana kontinjensi yang bertempat di Ruang Rapat Dinas Kesehatan Kota Sabang yang dihadiri oleh DInas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, POLRI, PMI, ORARI, Basarda dan pihak terkait penanganan bencana lainnya.
(null)Dalam rapat tersebut, hadir Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang, Siswanto, yang menjelaskan potensi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Sabang. Selain itu juga dipaparkan pentingnya penyusunan rencana kontinjensi oleh BNPB. Diharapkan dengan adanya rencana kontinjensi mampu meningkatkan kesiapsiagaan bencana masyarakat dan meniingkatkan budaya sadar bencana di Kota Sabang.
(null) (null)Pembukanan (Dok. Pribadi)
(null)
Kepala BMKG Kota Sabang memaparkan potensi bencana gemppa bumi tsunami di Kota Sabang.
Selengkapnya